Buat teman-teman telkom elektro ITS (e47 dan e48), terima kasih atas
kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menjadi trainer lagi. Sebuah
persembahan saya buat lab B.301 yang telah membesarkan saya, yang
memberikan banyak ilmu buat saya, menjadikan saya dari nol menjadi
seperti sekarang ini.
Langsung saja masuk ke
tutorialnya, kali ini kita akan membuat jaringan dengan menggunakan tiga
buah router dengan menggunakan dynamic routing. Routing yang akan kita
gunakan di sini adalah RIP. Topologi yang akan digunakan adalah sebagai
berikut.
Topologi Jaringan
Jaringan Router 0 (Router Tengah)
- Interface FE 0/0 : 202.46.129.2/24
- Interface FE 0/1 : 10.10.10.1/24
- Network ID Client : 10.10.10.0/24
Jaringan Router 1 (Router Kiri)
- Interface FE 0/0 : 202.46.129.1/24
- Interface FE 0/1 : 172.15.1.1/24
- Network ID Client : 172.15.1.0/24
Jaringan Router 2
- Interface FE 0/0 : 10.10.10.2/24
- Interface FE 0/1 : 192.168.100.1/24
- Network ID Client : 192.168.100.0/24
Sekarang kita setting Router 0 terlebih dahulu. Pertama, kita hubungkan PC dengan router. Caranya ada di postingan sebelumnya. Jika telah terhubung, ketikkan command berikut pada hyperterminal.
01 | --- System Configuration Dialog Router 0--- |
03 | Continue with configuration dialog? [yes/no]: n |
05 | Press RETURN to get started! |
08 | Router#configure terminal |
09 | Router(config)#interface fastEthernet 0/0 |
10 | Router(config- if )#ip address 202.46.129.2 255.255.255.0 |
11 | Router(config- if )#no shutdown |
13 | Router(config)#interface fastEthernet 0/1 |
14 | Router(config- if )#ip address 10.10.10.1 255.255.255.0 |
15 | Router(config- if )#no shutdown |
17 | Router(config)#router rip |
18 | Router(config-router)#network 172.15.1.0 |
19 | Router(config-router)#network 192.168.100.0 |
20 | Router(config-router)#network 202.46.129.0 |
21 | Router(config-router)#network 10.10.10.0 |
Untuk router 2, command yang harus diketikkan adalah sebagai berikut.
01 | --- System Configuration Dialog Router 1 --- |
03 | Continue with configuration dialog? [yes/no]: n |
05 | Press RETURN to get started! |
08 | Router#configure terminal |
09 | Router(config)#interface fastEthernet 0/0 |
10 | Router(config- if )#ip address 202.46.129.1 255.255.255.0 |
11 | Router(config- if )#no shutdown |
13 | Router(config)#interface fastEthernet 0/1 |
14 | Router(config- if )#ip address 172.15.1.1 255.255.255.0 |
15 | Router(config- if )#no shutdown |
16 | Router(config)#router rip |
17 | Router(config-router)#network 10.10.10.0 |
18 | Router(config-router)#network 192.168.100.0 |
19 | Router(config-router)#network 202.46.129.0 |
20 | Router(config-router)#network 172.15.1.0 |
21 | Router(config-router)# exit |
Sedangkan pada router 3, masukkan command berikut ini.
01 | --- System Configuration Dialog Router 2 --- |
03 | Continue with configuration dialog? [yes/no]: n |
05 | </code>Press RETURN to get started! |
08 | Router#configure terminal |
09 | Router(config)#interface fastEthernet 0/0 |
10 | Router(config- if )#ip address 10.10.10.2 255.255.255.0 |
11 | Router(config- if )#no shutdown |
13 | Router(config)#interface fastEthernet 0/1 |
14 | Router(config- if )#ip address 192.168.100.1 255.255.255.0 |
15 | Router(config- if )#no shutdown |
17 | Router(config)#router rip |
18 | Router(config-router)#network 10.10.10.0 |
19 | Router(config-router)#network 172.15.1.0 |
20 | Router(config-router)#network 202.46.129.0 |
21 | Router(config-router)#network 192.168.100.0 |
22 | Router(config-router)# exit |
Kalo semua router sudah disetting dan dikonfigurasi, sekarang saatnya
menguji apakah jaringan yang kita buat sudah terhubung. Koneksikan
semua router dengan PC melalui switch. Setting network address
masing-masing komputer sesuai dengan gatewaynya. Berikut ini contohnya.
GW adalah default gateway.
- PC0 : 172.15.1.10/24 GW 172.15.1.1
- PC1 : 172.15.1.20/24 GW 172.15.1.1
- PC2 : 10.10.10.10/24 GW 10.10.10.1
- PC3 : 10.10.10.20/24 GW 10.10.10.1
- PC4 : 192.168.100.10/24 GW 192.168.100.1
- PC5 : 192.168.100.20/24 GW 192.168.100.1
Kalau pada postingan sebelumnya
kita sudah membuat jaringan dengan topologi yang hampir sama dengan
menggunakan static routing, sekarang kita pakai dynamic routing. Lalu
apa bedanya??
Pada static routing, administrator memasukkan tabel routing ke dalam
router satu per satu. Metode ini cocok digunakan untuk jaringan yang
kecil. Jika ada perubahan terhadap topologi jaringan, administrator
tidak terlalu repot untuk mengupdate tabel routingnya karena jumlah
routernya tidak terlalu banyak.
Berbeda ketika kita kita mempunyai jaringan yang besar. Kita tidak
mungkin memasukkan tabel routing satu per satu, oleh karena itu kita
memakai dynamic routing. Routing protokol akan membuat dan mengupdate
sendiri routingnya. Administrator hanya perlu memasukkan network tujuan
ke dalam router dan router akan membuat tabel routing sendiri. Jika ada
perubahan topologi jaringan, router akan mengupdate sendiri tabel
routingnya.
Ada banyak routing protokol yang bisa kita gunakan, seperti BGP,
IGRP, EIGRP, OSPF, dll. Namun yang sering dipakai di dunia adalah
protokol RIP. Jika pada tutorial di atas kita menggunakan routing
protokol RIP, kita bisa menggunakan protokol lain dengan mengganti
command
router rip menjadi
router xyz di mana xyz bisa diganti dengan protokol yang akan digunakan, misalnya bgp. Mudah bukan untuk mensetting router??
No comments:
Post a Comment