Monday, 27 February 2012

Menu untuk Balita yang Sedang Sakit


PENYAKIT balita secara umum biasanya adalah gejala panas, diare, batuk, muntah. Tindakan terbaik adalah berkonsultasi ke dokter supaya lekas ditangani dengan obat yang tepat, sehingga cepat sembuh. Untuk mempercepat kesembuhan balita, bisa diimbangi dengan pengaturan makanannya. Untuk balita dengan panas tinggi PENDERITA penyakit yang disertai panas tinggi kebutuhan gizinya meningkat. Hal ini disebabkan metabolisme tubuh meningkat, penyerapan zat-zat gizi menurun dan adanya faktor lain yang berhubungan dengan penyakitnya. Nafsu makan pun biasanya menurun. Makanan hendaknya memenuhi syarat-syarat:
(1) Konsistensinya lunak. Makanan pokok seperti nasi tim, kentang pure, bubur dan lain-lain.
(2) Kebutuhan kalori meningkat, sebaiknya diberikan porsi kecil dan sering.

(3) Sumber protein seperti susu, daging, hati, ikan, telur, tahu, tempe, dan kacang-kacangan diberikan lebih dari porsi normalnya.
(4) Kebutuhan air diberikan lebih banyak, karena suhu lebih tinggi dari normal sehingga banyak terjadi penguapan melalui keringat. Sari buah sangat baik karena mengandung air, vitamin dan mineral. Berikan minuman lebih banyak dari biasanya.
(5) Makanan minuman tidak boleh diberikan terlalu panas atau terlalu dingin. Untuk balita dengan gejala mencret (diare) DIARE pada bayi dan anak merupakan penyakit utama di Indonesia. Diare diartikan sebagai buang air besar tidak normal atau bentuk tinja encer dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya.

Penyebab diare ada beberapa faktor, yaitu:
(1) Infeksi. Infeksi virus atau infeksi bakteri pada saluran pencernaan merupakan penyebab diare pada anak.
(2) Malabsorpsi. Gangguan absorpsi biasanya terhadap zat-zat gizi yaitu karbohidrat (umumnya laktosa), lemak dan protein.
(3) Makanan. Makanan basi, beracun, atau alergi terhadap makanan tertentu.
(4) Faktor psikologis. Rasa takut, cemas (umumnya jarang terjadi pada anak). Akibat diare (mencret), anak akan kehilangan banyak air dan elektrolit (dehidrasi) yang menyebabkan tubuh kekurangan cairan, gangguan gizi sebab masukkan makanan kurang sedang pengeluaran bertambah, dan hipoglikemia yaitu kadar gula darah turun di bawah normal.

Pengaturan makanannya secara umum adalah:
(1) Cairan harus cukup untuk mengganti cairan yang hilang, baik melalui muntah maupun diare. Setiap kali buang air besar beri minum satu gelas larutan oralit atau larutan gula garam.
(2) Berikan makanan yang rendah serat, cukup energi, protein, vitamin dan mineral.
(3) Suhu makanan dan minuman lebih baik dalam keadaan hangat, tidak panas atau terlalu dingin.
(4) Bentuk makanan lunak. Untuk balita dengan gejala penyakit saluran pernapasan PENYAKIT saluran pernapasan yang dikenal adalah bronchitis, dan umumnya disebabkan virus, misalnya virus influenza. Selain juga karena cuaca dan polusi udara.

Mengatur makanannya dengan
(1) Banyak diberi minum, terutama sari buah-buahan, sebaiknya diberikan dalam keadaan hangat.
(2) Makanan diberikan dalam keadaan lunak dan tidak merangsang.
(3) Susu dapat diberikan dalam bentuk minuman atau campuran seperti sirup dan lain-lain. Bisa juga dibentuk makanan kecil seperti puding.
(4) Hindari makanan yang digoreng. Untuk balita dengan gejala muntah MUNTAH adalah gejala dari beberapa penyakit antara lain keracunan makanan, infeksi appendiks, gula darah yang sangat rendah, dan lain-lain.

Syarat makanannya:
(1) Berikan makanan lunak yang mudah dicerna, dalam porsi kecil tetapi bertahap dan sering.
(2) Banyak cairan untuk mengganti cairan yang keluar, seperti sari buah yang segar dan susu campur buah supaya segar.
(3) Cukup protein, mengingat karena penyakitnya ia membutuhkan peningkatan protein dibandingkan dengan kebutuhan biasa. Bisa diperoleh dari telur, susu, daging, ayam dan lain-lain.
(4) Lemak perlu diberikan, untuk memberi rasa dan meningkatkan kalori. Tetapi berikan makanan yang mudah dicerna dan secukupnya, karena kelebihan lemak akan membuat mual. Untuk balita dengan gejala batuk GEJALA batuk bisa bercampur dengan gejala lain, misalnya pada penyakit bronchitis yang disertai panas, demikian juga penyakit lain seperti flu dan sebagainya.

Pengaturan makanan yang perlu diperhatikan:
(1) Kalau ada gejala panas, beri makanan lunak dan banyak cairan atau minum.
(2) Nafsu makan yang menurun akibat batuk terus-menerus harus diimbangi makan yang cukup supaya kondisi tubuh membaik.
(3) Untuk memudahkan pengaturan makannya, berikan porsi kecil tetapi sering dan bertahap supaya kebutuhan gizinya terpenuhi.
(4) Cukup protein karena penyakit dengan gejala batuk membutuhkan protein lebih tinggi dari biasanya.
(5) Jangan makan gorengan atau bumbu yang merangsang agar tidak menimbulkan batuk. Kurangi mengonsumsi yang terlalu manis dan bisa menimbulkan batuk seperti cokelat, permen, manisan dan minuman manis.
(6) Setelah anak sembuh, kalau berat badannya turun perlu ditingkatkan konsumsi makanannya. http://www.kompas.com/swara/index.htm

No comments:

Post a Comment